Bawang merah Brebes dikenal sebagai salah satu varietas bawang merah terbaik di Indonesia. Kualitasnya yang unggul membuatnya banyak diminati oleh petani maupun konsumen. Namun, untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, bibit bawang merah Brebes perlu dirawat dengan baik sejak awal.
Persiapan Lahan yang Tepat
Sebelum menanam bibit bawang merah Brebes, lahan harus dipersiapkan dengan baik. Pilih lokasi yang mendapatkan sinar matahari penuh dan memiliki drainase yang baik. Tanah sebaiknya memiliki pH antara 5,6 hingga 6,5 agar pertumbuhan bawang merah optimal.
Lakukan pengolahan tanah dengan mencangkul atau membajak sedalam 20–30 cm. Tambahkan pupuk kandang atau kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah. Biarkan tanah terkena sinar matahari selama beberapa hari agar hama dan penyakit yang ada di dalamnya berkurang.
Pemilihan dan Penanaman Bibit
Gunakan bibit bawang merah Brebes yang sehat, bebas dari hama dan penyakit. Pilih umbi yang berukuran seragam dengan ciri kulit luar yang kering dan tidak keriput. Bibit yang baik akan mempercepat pertumbuhan tanaman serta menghasilkan panen yang lebih maksimal.
Sebelum ditanam, bibit bisa direndam dalam larutan fungisida alami seperti bawang putih atau jahe selama 15–30 menit untuk mencegah serangan jamur. Bibit kemudian bisa ditanam dengan cara ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm.
Penyiraman dan Pemupukan
Penyiraman harus dilakukan secara rutin, terutama saat musim kemarau. Siram dua kali sehari pada pagi dan sore hari agar tanah tetap lembab tetapi tidak becek.
Pemupukan dilakukan secara bertahap. Gunakan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang pada awal penanaman. Setelah tanaman berumur 10–15 hari, berikan pupuk NPK dengan dosis yang disesuaikan. Pemupukan susulan bisa dilakukan setiap 10 hari sekali untuk mendukung pertumbuhan umbi.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit bisa menghambat pertumbuhan bibit bawang merah Brebes. Beberapa hama yang sering menyerang adalah ulat grayak dan thrips. Gunakan insektisida alami seperti ekstrak daun nimba atau bawang putih untuk mengurangi serangan hama.
Penyakit yang sering muncul adalah layu fusarium dan busuk umbi. Pastikan drainase lahan baik agar tidak terjadi genangan air yang memicu pertumbuhan jamur. Jika tanaman sudah terkena penyakit, segera cabut dan buang jauh dari lahan agar tidak menular ke tanaman lain.
Penyiangan dan Perawatan Tambahan
Penyiangan dilakukan secara berkala untuk menghindari persaingan nutrisi dengan gulma. Lakukan secara manual atau gunakan mulsa organik agar gulma tidak mudah tumbuh.
Selain itu, lakukan pembumbunan atau penggemburan tanah di sekitar tanaman agar umbi mendapatkan cukup ruang untuk berkembang. Teknik ini juga membantu meningkatkan aerasi tanah dan mengurangi risiko serangan penyakit.
Masa Panen dan Pasca Panen
Bibit bawang merah Brebes yang dirawat dengan baik biasanya siap panen dalam 60–70 hari setelah tanam. Ciri bawang merah siap panen adalah daun yang mulai menguning dan rebah.
Setelah dipanen, bawang merah harus dikeringkan terlebih dahulu selama 7–14 hari di tempat yang teduh dan memiliki sirkulasi udara baik. Proses ini penting untuk memperpanjang masa simpan dan menjaga kualitas umbi.
Dengan perawatan yang tepat, bibit bawang merah Brebes dapat tumbuh sehat dan menghasilkan panen berkualitas tinggi. Petani bisa mendapatkan hasil maksimal dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan, mulai dari persiapan lahan hingga proses pasca panen.